Cara Membuat Gamifikasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Pelajari cara membuat gamifikasi pembelajaran. Dapatkan wawasan tentang cara menanamkan kesenangan dan interaktivitas ke dalam pendidikan melalui teknik gamifikasi.

Di dunia yang berkembang pesat saat ini, teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hampir semua sektor, tidak terkecuali pendidikan. Telah terjadi lonjakan penggunaan teknologi di ruang kelas akhir-akhir ini.

Dari ruang sekolah hingga program pelatihan di tempat kerja, semua ruang pendidikan mengambil kesempatan untuk memanfaatkan teknologi modern dalam pelajaran mereka. Di antara semua pendekatan yang diadopsi secara populer, satu tren khusus yang menonjol dalam hal ini adalah pembelajaran yang di-gamifikasi.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna dan relevansi dari pembelajaran yang di-gamifikasi. Kami juga akan membahas pendorong utama dari pertumbuhan luar biasa yang baru-baru ini terjadi di industri ini.

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran yang di-gamifikasi?

Gamifikasi pembelajaran melibatkan infusi strategis elemen-elemen seperti permainan ke dalam proses pendidikan.

Dengan memasukkan elemen-elemen yang memicu kompetisi seperti pengatur waktu, papan peringkat, mekanisme penilaian dan umpan balik instan, dan sistem penghargaan yang menarik, para pendidik dapat meningkatkan pengalaman belajar dan membuatnya lebih memuaskan. Mirip dengan sensasi bermain game, pendekatan ini menawarkan rasa pencapaian dan kepuasan kepada para siswa.

Industri pembelajaran yang ter-gamifikasi telah berkembang dengan cepat karena beberapa manfaatnya. Sesuai laporan dari Market Data Forecast, industri ini saat ini tumbuh dengan CAGR yang substansial sebesar 36 persen dan diperkirakan akan mencapai valuasi sebesar $2317 miliar pada akhir tahun 2026.

Mengapa gamifikasi pembelajaran?  

Perpaduan antara kesenangan dan pembelajaran memiliki sejarah kesuksesan yang panjang. Saat ini, dengan Generasi Z dan Milenial yang memimpin dunia, pembelajaran yang di-gamifikasi telah mencapai tingkat relevansi yang baru.

Dengan lebih dari 3 miliar pemain game aktif di seluruh dunia, konsep ini kini menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Mari kita lihat beberapa keuntungan utama dari pembelajaran gamifikasi:

  1. Menciptakan Pengalaman Belajar yang Menyenangkan dan Menyenangkan: Sebuah studi dari Research Gate menemukan bahwa 86 persen karyawan percaya bahwa pembelajaran dengan gamifikasi membuat pekerjaan menjadi lebih menyenangkan. Gamifikasi di tempat kerja melibatkan pemberian penghargaan kepada karyawan berdasarkan kinerja mereka. Konsep penghargaan berbasis kinerja ini memicu pelepasan dopamin (atau 'hormon bahagia') pada individu setiap kali mereka diakui, yang sering kali terjadi di lingkungan gamifikasi. Oleh karena itu, tempat kerja seperti itu cenderung memiliki tenaga kerja yang termotivasi secara umum.
  2. Peningkatan Retensi dan Penerapan Pengetahuan: Sistem gamifikasi memungkinkan siswa untuk sepenuhnya tenggelam dalam pengalaman belajar. Hal ini membantu meningkatkan fokus dan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang materi pelajaran. Pengalaman yang menarik seperti ini juga membantu retensi memori dan meningkatkan kemampuan karyawan untuk menerapkan pengetahuan secara praktis.
  3. Mekanisme Umpan Balik yang Disempurnakan: Pembelajaran gamifikasi menggunakan sistem poin dan papan peringkat untuk membangun sistem evaluasi kinerja yang real-time dan transparan. Hal ini menghilangkan perasaan tidak adil selama tinjauan kinerja dan mendorong karyawan untuk menerima dengan sepenuh hati nilai kinerja mereka. Hasilnya, gamifikasi juga dapat berkontribusi pada peningkatan keharmonisan dalam organisasi. 
  4. Peningkatan Motivasi dan Kebebasan: Dalam lingkungan pembelajaran yang ter-gamifikasi, individu sering kali lebih terbuka untuk mengalami kemunduran atau kerugian. Pendekatan ini mendorong budaya eksperimentasi dan memupuk pemikiran inovatif. Merangkul gagasan bahwa kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesan memberdayakan karyawan untuk belajar lebih baik dan juga membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Prinsip-prinsip utama pembelajaran gamifikasi

Pembelajaran dengan gamifikasi menawarkan banyak manfaat, namun keberhasilannya bergantung pada implementasi yang tepat. Karena setiap organisasi itu unik, apa yang berhasil untuk satu organisasi mungkin tidak akan berhasil untuk organisasi lain.

Strategi yang ideal dapat bervariasi secara signifikan berdasarkan kebutuhan individu dan ekspektasi dari proses tersebut. Beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika mengembangkan strategi gamifikasi adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan yang Jelas dan Pasti: Efektivitas pembelajaran gamifikasi bergantung pada kualitas penetapan tujuan dan mekanisme umpan balik, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah studi psikologis yang dilakukan oleh Research Gate. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ekspektasi harus jelas, dan umpan balik harus tetap konsisten. Misalnya, jika Anda menerapkan sistem poin, karyawan harus sepenuhnya memahami aturan dan pentingnya mendapatkan poin tersebut. Setiap poin yang diberikan atau ditahan harus disertai dengan penjelasan yang jelas.
  2. Pelacakan Kemajuan: Sangat penting untuk membuat metrik yang mudah dibaca dan transparan untuk melacak kemajuan. Perusahaan dapat memilih untuk mengukur kinerja melalui metrik yang berbeda seperti lencana, poin, atau papan peringkat untuk menanamkan daya tarik gamifikasi. Selain itu, mengkomunikasikan imbalan dari setiap proses dengan baik di awal memastikan karyawan memahami apa yang dipertaruhkan dan membantu menjaga motivasi. 
  3. Tantangan dan Persaingan: Meskipun memupuk persaingan yang sehat di antara karyawan dapat membuat pekerjaan menjadi lebih menarik dan menyenangkan, organisasi harus tetap memegang kendali atas prosesnya. Tugas dan tantangan harus dirancang dengan mempertimbangkan keseimbangan, sehingga tidak terlalu mudah atau terlalu sulit. Jika persaingan mulai menimbulkan persaingan atau konflik yang tidak sehat, atasan harus turun tangan dengan cepat untuk mengurangi perasaan tidak menyenangkan atau perselisihan.
  4. Kolaborasi: Mempromosikan kerja sama tim di samping kompetisi dapat dicapai melalui permainan berbasis tim secara teratur. Pendekatan ini meningkatkan hubungan tim dan mendorong pemecahan masalah secara kolaboratif.

Penggunaan penghargaan yang efektif dalam proses pembelajaran

Menurut Harvard Business Review, karyawan yang bahagia memiliki kinerja yang lebih baik dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Untuk memotivasi karyawan secara efektif, penting untuk memahami motivator mereka.

Mengetahui apa yang benar-benar mendorong setiap karyawan dan menyesuaikan penghargaan agar sesuai dengan motivasi unik mereka adalah kunci dari strategi penghargaan yang sukses.

Sebagai contoh, seorang karyawan yang aman secara finansial mungkin tidak akan menganggap kartu Starbucks senilai $15 sebagai sesuatu yang menginspirasi, dan dengan demikian pendekatan ini tidak akan membantu untuk memotivasinya. Ada dua jenis hadiah utama yang dapat Anda gunakan:

  • Imbalan Ekstrinsik: Imbalan ekstrinsik mencakup insentif material atau finansial seperti kenaikan gaji, tunjangan, dan bonus. Imbalan ini berfungsi sebagai titik awal yang efektif dalam perjalanan karyawan dan bekerja paling baik pada tahap awal. Namun, dampaknya dapat berkurang seiring waktu kecuali jika diberikan atau ditingkatkan secara konsisten.
  •  Penghargaan Intrinsik: Imbalan intrinsik didasarkan pada aspek psikologis dari pemenuhan kebutuhan manusia. Imbalan ini memanfaatkan kebutuhan emosional dan harga diri yang dimiliki seseorang di tempat kerjanya. Beberapa contohnya mungkin termasuk umpan balik positif dan program pengakuan.

Kunci dari sistem penghargaan yang ideal terletak pada keseimbangan antara kedua jenis penghargaan tersebut. Keseimbangan ini harus ditetapkan melalui rasio unik yang disesuaikan untuk setiap karyawan, berdasarkan pemahaman yang komprehensif mengenai kebutuhan dan motivator masing-masing.

Jenis-jenis penghargaan

Dalam hal pemberian penghargaan kepada karyawan, ada beberapa sistem yang telah dicoba dan teruji yang populer digunakan di seluruh perusahaan. Sistem-sistem ini mudah dilacak dan diukur, serta dapat digunakan bersamaan. Beberapa contohnya adalah:

  1. Poin: Poin adalah cara yang mudah digunakan dan nyaman untuk melacak kinerja. Poin ini fleksibel untuk digunakan dalam periode waktu yang berbeda dan untuk menghargai berbagai pencapaian.
  2. Papan peringkat: Papan peringkat membantu memicu rasa senang dan kompetisi yang sehat. Papan peringkat dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka secara drastis karena ada keuntungan ekstrinsik dan intrinsik untuk menjadi yang teratas. Namun, sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga transparansi mutlak dalam pengukuran kinerja untuk menghindari kecemburuan dan perseteruan saat menggunakan sistem ini.
  3. Sertifikat: Sertifikat berfungsi sebagai bukti nyata dari perolehan keterampilan atau penyelesaian kursus. Sertifikat dapat membantu mendorong pembelajaran dan peningkatan keterampilan karyawan baru dan lama. Sertifikasi bahkan dapat ditambahkan ke resume karyawan yang dapat meningkatkan daya tarik mereka sebagai insentif.
  4. Lencana: Sistem lencana sangat ideal untuk pelacakan kinerja jangka panjang. Lencana dapat digunakan untuk mengenali keterampilan khusus atau pencapaian signifikan yang dicapai oleh karyawan selama masa kerja mereka di perusahaan.

Tantangan

Ketika menerapkan sistem penghargaan, organisasi sering kali menghadapi tantangan umum, seperti:

  • Memilih Waktu yang Tepat: Memutuskan kapan waktu yang tepat untuk memberikan penghargaan kepada karyawan-baik secara langsung maupun dengan interval tertentu-bervariasi berdasarkan sifat penghargaan dan situasi. Penentuan waktu sangat penting untuk memaksimalkan dampak penghargaan. Jika diberikan terlalu cepat atau terlambat, penghargaan dapat kehilangan nilainya. Imbalan yang lebih kecil seperti sertifikat atau poin paling baik diberikan segera, sementara bonus atau kenaikan gaji biasanya lebih efektif dalam jangka waktu yang lebih lama.
  • Pemberian Penghargaan yang Berlebihan: Memberi penghargaan kepada karyawan secara teratur memang penting, namun penghargaan yang berlebihan dapat menimbulkan rasa puas diri dan merusak nilai dari keseluruhan proses pemberian penghargaan. Mempertahankan pendekatan yang seimbang sangatlah penting.
  • Imbalan yang Proporsional: Nilai hadiah harus sesuai dengan tugas yang diselesaikan. Menawarkan kartu hadiah senilai $500 untuk menyelesaikan kursus pelatihan wajib, misalnya, dapat menyebabkan tekanan keuangan bagi organisasi. Mencapai proporsi yang tepat sangat penting untuk menghindari tantangan tersebut.

Pada akhirnya, strategi penghargaan yang sukses bergantung pada menemukan keseimbangan antara memotivasi karyawan dan mempertahankan pendekatan yang bertanggung jawab. Organisasi yang menguasai keseimbangan ini akan unggul dalam membina keterlibatan karyawan. 

Studi kasus: Kisah-kisah sukses dalam pembelajaran yang digerakkan dengan gamifikasi

Jika Anda sudah sampai sejauh ini membaca artikel ini, bisa diasumsikan bahwa Anda sudah memiliki pemahaman dasar mengenai pembelajaran gamifikasi, komponen-komponennya, dan praktik-praktik terbaiknya. Sekarang mari kita jelajahi beberapa kisah sukses dunia nyata di mana merek-merek global telah mendapatkan manfaat dari penerapan pendekatan ini secara efisien:

1. Penggunaan gamifikasi dalam pelatihan karyawan

Deloitte, sebuah perusahaan jasa profesional global, telah mendapatkan pengakuan atas metode pembelajaran gamifikasi yang inovatif. Mereka menggunakan pendekatan gamified dalam program pelatihan mereka yang dikenal sebagai "Deloitte Leadership Academy".

Program ini mengintegrasikan elemen-elemen permainan seperti poin, lencana, dan papan peringkat dengan mulus untuk memotivasi karyawan dalam menyelesaikan modul-modul pelatihan. Setelah bertahun-tahun digunakan, Deloitte telah melaporkan hasil yang positif, dengan mencatat lonjakan keterlibatan, tingkat penyelesaian, dan keterlibatan karyawan.

Pendekatan ini juga dilaporkan telah membantu meningkatkan keterampilan kepemimpinan para karyawannya.

2. Mengintegrasikan elemen permainan dengan pendidikan

Pembelajaran yang praktis dan langsung semakin populer. Di masa kini, sekolah Montessori yang memprioritaskan pembelajaran berdasarkan pengalaman daripada pendekatan berbasis kurikulum tradisional menjadi semakin relevan.

Meskipun pendidikan Montessori tidak persis sama dengan pembelajaran gamifikasi, keduanya memiliki prinsip yang sama dalam hal kepraktisan dan pengalaman yang imersif. Dengan demikian, melihat penerimaan pendidikan Montessori yang terus meningkat, kita dapat mengatakan bahwa pendekatan gamifikasi terhadap pendidikan jelas merupakan usaha yang menjanjikan.

3. Platform pembelajaran online dan sistem penghargaan

Duolingo, platform pembelajaran bahasa digital yang populer, juga menggunakan gamifikasi dalam model pembelajarannya. Duolingo menawarkan berbagai hadiah kepada pengguna untuk mempertahankan keterlibatan. Elemen-elemen seperti tantangan harian, coretan, dan mata uang dalam aplikasi yang disebut "lingot" mendorong praktik bahasa yang konsisten.

Pengguna menerima hadiah untuk menyelesaikan pelajaran dan mempertahankan nilai, yang mendorong keterlibatan dan pembelajaran bahasa secara teratur. Pendekatan gamifikasi Duolingo secara luas dirayakan sebagai faktor utama yang berkontribusi terhadap popularitas dan retensi pengguna. 

Kesimpulan

Pembelajaran yang digerakkan oleh game adalah pengubah permainan dalam dunia pendidikan. Untuk memaksimalkan manfaat dari pendekatan pembelajaran revolusioner ini, perusahaan perlu mempelajari prinsip-prinsip utama dan teknik penerapan yang tepat.

Beberapa perusahaan raksasa global yang populer, seperti Deloitte dan Duolingo, telah menerapkan pembelajaran gamifikasi dan menghasilkan manfaat yang signifikan, yang menunjukkan potensi transformatifnya.

Related articles

Make your growth stories rewarding

Connect with our network expert to power your business with our global rewards, incentives, and payout infrastructure