Keamanan Psikologis di Tempat Kerja: Mengapa Penting dan Bagaimana Membangunnya
Jelajahi pentingnya keselamatan psikologis di tempat kerja dan temukan langkah-langkah praktis untuk membangun budaya keterbukaan, inovasi, dan kinerja tim yang tinggi.
Di halaman ini
- Apa yang dimaksud dengan keselamatan psikologis di tempat kerja?
- Mengapa keselamatan psikologis di tempat kerja sekarang ini lebih penting daripada sebelumnya?
- Apa pentingnya keselamatan psikologis di tempat kerja?
- Apa saja tahapan keselamatan psikologis di tempat kerja?
- Seperti apa keselamatan psikologis di tempat kerja?
- Bagaimana cara menciptakan keamanan psikologis di tempat kerja?
- Empuls: Memberdayakan keamanan psikologis di tempat kerja
- Kesimpulan
- Pertanyaan Umum
Tempat kerja yang berkembang lebih dari sekadar produktif-ini adalah tempat di mana karyawan merasa aman untuk berbicara, berbagi ide, dan mengakui kesalahan tanpa takut dihakimi atau menerima konsekuensi.
Ini adalah esensi dari keselamatan psikologis di tempat kerja, dan dengan cepat menjadi unsur penting untuk membangun tim yang berkinerja tinggi dan inovatif.
Ketika orang merasa aman secara psikologis, kolaborasi meningkat, keterlibatan meningkat, dan kreativitas mengalir. Namun ketika rasa aman tersebut hilang, karyawan cenderung diam, menghindari risiko, dan melepaskan diri dari tim.
Penelitian olehEcsell Institute pada tahun 2022 menemukan bahwa pemimpin yang dinilai tinggi oleh tim mereka (nilai 9 atau 10 untuk keterampilan kepemimpinan) mendorong skor keamanan psikologis rata-rata 84%. Sebaliknya, mereka yang memiliki nilai lebih rendah (6 atau di bawahnya) mengalami penurunan tajam menjadi hanya 36%. Data ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang kuat dan keamanan psikologis berjalan seiring.
Menciptakan keamanan psikologis di tempat kerja bukanlah upaya sekali jadi. Hal ini membutuhkan tindakan yang konsisten dan sadar dari para pemimpin untuk membangun kepercayaan, mempromosikan inklusi, dan memastikan bahwa setiap suara didengar.
Dalam blog ini, kita akan mengeksplorasi mengapa keamanan psikologis itu penting dan bagaimana Anda dapat membangunnya dalam organisasi Anda.
Apa yang dimaksud dengan keselamatan psikologis di tempat kerja?
Keamanan psikologis, istilah yang dipopulerkan oleh profesor Harvard Business School, Amy Edmondson, mengacu pada lingkungan di mana individu merasa aman untuk mengambil risiko, melakukan kesalahan, dan menyuarakan pendapat mereka tanpa takut akan hukuman atau penghinaan. Ini adalah konsep yang sangat penting untuk menumbuhkan budaya tempat kerja yang sehat dan produktif.
Ketika karyawan merasa aman secara psikologis, mereka akan lebih mungkin menyumbangkan perspektif unik mereka, berkolaborasi secara efektif, dan terlibat dalam komunikasi yang terbuka. Namun, mengapa hal ini menjadi sangat penting sekarang? Mari kita uraikan.
Mengapa keselamatan psikologis di tempat kerja sekarang ini lebih penting daripada sebelumnya?
Sejak pandemi, kerja hybrid dan kerja jarak jauh telah mengubah cara tim berinteraksi. Para pemimpin kini menghadapi tantangan baru dalam membangun keamanan psikologis di tempat kerja. Ketika karyawan tidak berada di lokasi yang sama, menciptakan kepercayaan menjadi lebih kompleks.
Orang-orang tidak lagi melakukan percakapan spontan. Sebagian besar diskusi dijadwalkan dan terjadi melalui layar. Pergeseran ini membuat menciptakan keamanan psikologis di tempat kerja menjadi semakin penting. Namun, kerja jarak jauh juga membuka pintu-pintu baru. Pemimpin yang memberikan perhatian masih bisa membangun koneksi dan kepercayaan yang kuat dengan tim mereka.
Rapat virtual memungkinkan para pemimpin untuk benar-benar fokus. Secara langsung, mungkin terasa tidak nyaman untuk menahan kontak mata terlalu lama. Namun di depan kamera, tidak ada yang tahu ke mana arah pandangan Anda. Hal ini memberikan kesempatan bagi para pemimpin untuk mengamati bahasa tubuh, nada, dan emosi tanpa rasa canggung. Ini adalah alat yang ampuh untuk mendengarkan dan membangun kepercayaan.
Beberapa anggota tim merasa lebih aman mengetik daripada berbicara. Berbagi pemikiran yang rentan dalam obrolan mungkin lebih mudah daripada mengatakannya dengan lantang. Pesan tertulis juga memberikan lebih banyak waktu bagi orang untuk berpikir sebelum merespons.
Para pemimpin dapat mendukung hal ini dengan menunjukkan apresiasi atas masukan yang jujur. Menghargai momen-momen ini akan mendorong keterbukaan dan membangun budaya tim yang lebih kuat.
Apa pentingnya keselamatan psikologis di tempat kerja?
Pentingnya keamanan psikologis di lingkungan kerja tidak dapat dilebih-lebihkan. Ini adalah elemen dasar yang secara langsung berdampak pada kesejahteraan karyawan, produktivitas, kolaborasi, kreativitas, dan kesuksesan organisasi secara keseluruhan.
- Peningkatan 76% dalam keterlibatan karyawan secara keseluruhan.
- Peningkatan 67% pada karyawan yang menerapkan keterampilan baru yang telah mereka pelajari di tempat kerja.
- Peningkatan produktivitas sebesar 50%.
- Kemungkinan 57% lebih tinggi untuk meningkatkan kerja sama tim dan kolaborasi di antara anggota staf.
Inilah alasan mengapa keselamatan psikologis di tempat kerja itu penting:
1. Komunikasi yang ditingkatkan
Keamanan psikologis mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur di antara anggota tim. Ketika karyawan merasa aman untuk mengungkapkan pendapat mereka, berbagi kekhawatiran, dan mengajukan pertanyaan, hal ini akan menghasilkan pembagian informasi yang lebih baik, lebih sedikit kesalahpahaman, dan pemecahan masalah yang lebih baik.
2. Peningkatan inovasi dan kreativitas
Di lingkungan yang aman secara psikologis, karyawan lebih cenderung mengambil risiko dan berbagi ide kreatif tanpa takut dikritik atau ditolak. Hal ini mengarah pada budaya inovasi, karena individu bersedia bereksperimen, mengusulkan pendekatan baru, dan menantang status quo.
3. Pengambilan keputusan yang lebih baik
Ketika individu merasa aman secara psikologis, mereka akan merasa lebih nyaman untuk berpartisipasi dalam diskusi dan menyumbangkan berbagai sudut pandang. Hal ini akan menghasilkan keputusan yang lebih baik dengan mempertimbangkan berbagai perspektif yang lebih luas, yang pada akhirnya menghasilkan hasil yang lebih baik.
4. Keterlibatan karyawan yang lebih tinggi
Keamanan psikologis menumbuhkan rasa memiliki dan rasa memiliki di antara para karyawan. Ketika mereka merasa dihargai, dihormati, dan didengar, mereka menjadi lebih terlibat dengan pekerjaan mereka, yang mengarah pada peningkatan motivasi dan komitmen terhadap tujuan organisasi.
5. Mengurangi rasa takut akan kegagalan
Lingkungan yang aman secara psikologis membantu karyawan memandang kegagalan sebagai peluang untuk berkembang dan bukan sebagai alasan untuk dihukum. Hal ini mendorong mereka untuk mengambil risiko yang diperhitungkan, mengeksplorasi ide-ide baru, dan belajar dari pengalaman mereka.
Keamanan psikologis bukan hanya aspek yang bagus untuk dimiliki di tempat kerja; ini adalah prasyarat mendasar untuk organisasi yang sehat, produktif, dan inovatif. Ketika karyawan merasa aman untuk mengekspresikan diri, berkolaborasi, dan mengambil risiko, maka seluruh organisasi akan mendapatkan manfaat dari peningkatan komunikasi, keterlibatan, kreativitas, dan kinerja secara keseluruhan.
Apa saja tahapan keselamatan psikologis di tempat kerja?
Keamanan psikologis biasanya tidak ditandai dengan tahapan-tahapan yang berbeda seperti halnya proses linear. Sebaliknya, hal ini lebih merupakan aspek budaya tempat kerja yang terus berlanjut dan berkembang.
Namun, Anda dapat menganggap perkembangan keamanan psikologis sebagai sebuah perkembangan yang melibatkan berbagai elemen dan dinamika.
Seperti halnya hierarki kebutuhan Maslow, perjalanan ini dimulai dengan rasa memiliki. Karyawan perlu merasa diikutsertakan sebelum mereka dapat sepenuhnya terlibat dan berkontribusi. Ketika karyawan merasa diterima, mereka akan lebih mungkin untuk mengambil bagian dalam pekerjaan yang berarti yang dapat meningkatkan tim dan perusahaan mereka.
Timothy Clark, penulis buku The 4 Stages of Psychological Safety: Mendefinisikan Jalan Menuju Inklusi dan Inovasi, menguraikan keempat tahap ini. Melewati setiap tahap akan membantu menciptakan keselamatan psikologis di tempat kerja.
Tahap 1 - Keamanan inklusi
Ini adalah langkah pertama untuk membangun kepercayaan. Keamanan inklusi memenuhi kebutuhan manusia untuk terhubung. Pada tahap ini, orang merasa aman untuk menjadi diri mereka sendiri. Mereka diterima apa adanya, termasuk latar belakang dan kepribadian mereka yang unik.
Tahap 2 - Keselamatan peserta didik
Di sini, fokusnya adalah pada pertumbuhan. Keamanan pembelajar memungkinkan orang untuk mengajukan pertanyaan, memberi dan menerima umpan balik, mencoba hal-hal baru, dan bahkan gagal tanpa rasa takut. Pembelajaran yang aman, yang membantu karyawan tumbuh dan mengembangkan keterampilan mereka.
Tahap 3 - Keamanan kontributor
Keamanan kontributor memberikan kepercayaan diri kepada karyawan untuk membuat perbedaan. Pada tahap ini, orang-orang merasa aman menggunakan bakat dan kekuatan mereka untuk menambah nilai. Mereka tahu bahwa masukan mereka penting dan bahwa mereka dapat berbicara tanpa dihakimi.
Tahap 4 - Keamanan penantang
Pada tahap akhir, karyawan merasa aman untuk mempertanyakan bagaimana segala sesuatunya dilakukan. Keamanan penantang memberi mereka kebebasan untuk berbicara, menyarankan perbaikan, dan menantang ide-ide yang tidak lagi berfungsi. Hal ini mengarah pada inovasi dan pengambilan keputusan yang lebih baik
Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan di mana orang-orang merasa dihormati, dihargai, dan diberdayakan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi kesuksesan organisasi. Karena jika dilakukan dengan baik, Anda akan melihat adanya keamanan psikologis melalui pergeseran budaya.
Seperti apa keselamatan psikologis di tempat kerja?
Keamanan psikologis di tempat kerja terbangun seiring berjalannya waktu. Hal ini terjadi ketika anggota tim merasa aman untuk menjadi diri mereka sendiri. Mereka percaya bahwa mereka dapat mengambil risiko yang cerdas tanpa rasa takut. Ketika rasa aman ini ada, semua orang bisa:
- mengakui dan membicarakan kesalahan mereka,
- berbicara secara terbuka tentang masalah dan topik-topik yang sulit,
- meminta bantuan dan memberikan umpan balik yang jujur,
- percaya bahwa tidak ada yang mencoba menyakiti mereka, dan
- tahu bahwa mereka adalah bagian yang berharga dari tim.
Katakanlah seorang karyawan mengajukan pertanyaan yang sulit kepada atasannya. Hal ini mungkin terasa berisiko. Pemimpin mungkin akan melihatnya sebagai hal yang negatif atau tidak sopan. Tergantung pada budaya tim, momen tersebut bahkan dapat merusak citra atau pekerjaan karyawan.
Itulah mengapa menciptakan keamanan psikologis di tempat kerja sangat penting. Hal ini membantu mengurangi rasa takut dan membangun kepercayaan. Tim yang memiliki keamanan psikologis lebih mungkin untuk berkembang, memecahkan masalah, dan berbagi ide yang berani.
Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara berkolaborasi dengan kolega Anda untuk membangun keamanan psikologis bersama, mulailah dengan mendengarkan dengan empati. Doronglah pertanyaan. Berikan ruang untuk suara-suara baru. Dan yang terpenting, berilah contoh. Berikut ini adalah cara Anda menciptakan keamanan psikologis di tempat kerja.
Bagaimana cara menciptakan keamanan psikologis di tempat kerja?
Menciptakan keamanan psikologis di tempat kerja adalah proses yang melibatkan berbagai aspek yang melibatkan pembinaan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman, dihargai, dan dapat mengekspresikan diri mereka sendiri tanpa takut akan konsekuensi negatif. Berikut adalah penjelasan terperinci tentang cara menciptakan keamanan psikologis:
1. Memimpin dengan memberi contoh
Para pemimpin dan manajer harus menetapkan suasana keamanan psikologis melalui tindakan dan perilaku mereka. Mereka perlu menunjukkan kerentanan dengan berbagi tantangan mereka sendiri, mengakui kesalahan, dan mencari masukan dari tim mereka. Ketika para pemimpin terbuka tentang kesalahan mereka sendiri, hal ini mendorong karyawan untuk merasa aman melakukan hal yang sama.
2. Mendorong komunikasi yang terbuka
Kembangkan budaya komunikasi yang terbuka dan jujur di seluruh organisasi. Memastikan bahwa karyawan mengetahui bahwa suara mereka dihargai dan bahwa mereka memiliki ruang untuk mengekspresikan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menyuarakan keprihatinan tanpa takut akan pembalasan.
Alat-alat seperti Empuls mendukung komunikasi terbuka melalui fitur-fitur seperti survei denyut nadi anonim, diskusi komunitas, dan saluran umpan balik. Karyawan dapat dengan aman menyuarakan kekhawatiran, mengajukan pertanyaan, dan berpartisipasi dalam dialog di seluruh perusahaan, sehingga membantu menumbuhkan keamanan psikologis di seluruh tim yang tersebar.
3. Membangun kepercayaan dan rasa hormat
Kembangkan suasana saling percaya dan saling menghormati dengan secara konsisten menunjukkan bahwa Anda menghargai perspektif dan gagasan yang beragam. Kepercayaan dibangun melalui tindakan yang transparan, menepati janji, dan memperlakukan karyawan secara adil dan setara.
4. Mempromosikan umpan balik
Membangun budaya umpan balik secara teratur. Doronglah karyawan untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada satu sama lain dan kepada atasan mereka. Ketika umpan balik dibingkai sebagai kesempatan untuk berkembang dan bukan sebagai kritik, maka hal ini akan memberikan kontribusi pada lingkungan yang aman secara psikologis.
Dengan Empuls, umpan balik reguler menjadi kebiasaan, bukan pengecualian. Platform ini memungkinkan umpan balik kinerja yang berkelanjutan, pemeriksaan suasana hati, dan survei denyut nadi karyawan-memudahkan manajer dan tim untuk berbagi umpan balik secara konstruktif dan konsisten.
5. Memberdayakan karyawan
Berikan karyawan otonomi dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam peran mereka. Ketika individu merasa diberdayakan, mereka lebih mungkin untuk mengambil alih kepemilikan atas pekerjaan mereka, berbagi ide, dan berkontribusi secara aktif terhadap tujuan organisasi.
6. Mengenali dan menghargai
Mengakui kontribusi dan upaya karyawan secara terbuka. Mengakui pencapaian dan merayakan keberhasilan secara terbuka, sekecil apa pun, akan memperkuat gagasan bahwa pekerjaan setiap individu dihargai.
Pengakuan adalah pendorong utama keamanan psikologis. Dengan Empuls, organisasi dapat mengotomatiskan pengakuan tepat waktu, merayakan kemenangan besar dan kecil, dan mendorong apresiasi antar rekan kerja-menciptakan budaya di mana setiap upaya merasa dilihat dan dihargai.
7. Tetapkan ekspektasi yang jelas
Tentukan dengan jelas ekspektasi untuk kinerja dan perilaku kerja. Ketika karyawan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, mereka lebih percaya diri dalam tindakan dan keputusan mereka, yang berkontribusi pada rasa aman secara psikologis.
8. Mengatasi konflik secara konstruktif
Menyediakan sumber daya dan panduan untuk menangani konflik dengan cara yang konstruktif. Keterampilan resolusi konflik membantu mencegah ketegangan meningkat dan merusak keamanan psikologis di tempat kerja.
9. Menyediakan pelatihan dan sumber daya
Tawarkan program pelatihan dan sumber daya tentang topik-topik seperti komunikasi yang efektif, mendengarkan secara aktif, empati, dan resolusi konflik. Keterampilan ini berkontribusi pada lingkungan kerja yang lebih sehat dan lebih aman secara psikologis.
10. Merangkul keragaman dan inklusi
Ciptakan lingkungan yang inklusif di mana karyawan dari berbagai latar belakang dan perspektif merasa diterima. Secara aktif mencari suara yang beragam dan memastikan bahwa semua karyawan diperlakukan dengan hormat dan bermartabat.
11. Mempromosikan budaya belajar
Mendorong budaya pembelajaran dan peningkatan yang berkelanjutan. Jelaskan bahwa kesalahan adalah peluang untuk berkembang dan bahwa inovasi sering kali muncul dari pengambilan risiko yang diperhitungkan.
12. Tidak ada toleransi terhadap pelecehan
Mengkomunikasikan sikap tegas terhadap segala bentuk pelecehan atau penindasan. Menetapkan prosedur yang jelas untuk melaporkan insiden semacam itu dan memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil dengan segera.
Apple memastikan bahwa karyawan mengetahui apa yang merupakan pelecehan dan dampak yang terkait dengannya. Mereka mengadakan sesi pelatihan rutin untuk mengedukasi karyawan dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan mereka.
Apple telah menetapkan berbagai cara bagi karyawan untuk melaporkan segala bentuk pelecehan, memastikan anonimitas dan perlindungan bagi mereka yang melapor.
Menciptakan keamanan psikologis membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan upaya yang konsisten dari para pemimpin, manajer, dan karyawan di semua tingkat organisasi. Seiring dengan berkembangnya psychological safety, karyawan akan merasa lebih diberdayakan untuk menyumbangkan ide-ide mereka, berkolaborasi secara terbuka, dan mengambil risiko yang diperlukan untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan.
Empuls: Memberdayakan keamanan psikologis di tempat kerja
Empuls oleh Xoxoday selaras dengan pilar-pilar keamanan psikologis:
Komunikasi yang transparan
Intranet Sosial mendorong dialog terbuka melalui posting, jajak pendapat, AMA, dan pembaruan video. Grup Komunitas memungkinkan karyawan untuk berinteraksi berdasarkan minat atau fungsi yang sama.

Pengakuan inklusif
Rekan kerja dan Penghargaan Berbasis Nilai memberdayakan karyawan untuk saling mengenali satu sama lain tanpa hierarki. Dorongan Cerdas dari Em (asisten AI) memastikan tidak ada yang tidak diakui.

Loop umpan balik yang aman
Survei eNPS, Pulse, dan Siklus Hidup mengumpulkan sentimen karyawan secara real-time secara anonim. Alat Umpan Balik 360° memastikan umpan balik yang jujur dan multi-arah.
Otonomi dan pemberdayaan
Karyawan memilih hadiah mereka sendiri dari katalog global yang berisi lebih dari 1 juta tunjangan, kartu hadiah, pengalaman, dan manfaat. Tunjangan tambahan yang fleksibel memungkinkan karyawan menyesuaikan tunjangan berdasarkan gaya hidup dan nilai.

Rayakan pencapaian dengan penuh rasa hormat
Penghargaan Layanan & Papan Harapan mengumpulkan pesan-pesan yang menyentuh hati dari para kolega-membangun rasa memiliki dan kebanggaan.

Keamanan psikologis bukan sekadar kotak centang-ini adalah mesin inovasi, keterlibatan, dan retensi. Dengan Empuls, Anda bisa menanamkan keamanan psikologis ke dalam alur kerja sehari-hari, didukung oleh AI, personalisasi, dan desain yang cermat. Empuls memberdayakan para pemimpin untuk membangun budaya yang lebih kuat dan memberi karyawan suara dan keberanian untuk berkembang. Jadwalkan panggilan sekarang dengan para ahli kami!
Kesimpulan
Keamanan psikologis adalah dasar dari tempat kerja di mana orang merasa didengar, dihargai, dan diberdayakan untuk berkontribusi. Dengan mendorong komunikasi terbuka, kepercayaan, dan inklusi, organisasi dapat membuka kolaborasi, inovasi, dan kinerja yang lebih baik.
Ini adalah upaya yang terus menerus-tetapi upaya yang membuahkan hasil. Baik Anda memimpin sebuah tim atau menjadi bagian dari tim, komitmen Anda untuk membangun keamanan psikologis dapat menciptakan dampak yang bertahan lama pada karyawan dan kinerja.
Pertanyaan Umum
1. Apa saja 5 C dari Keamanan Psikologis?
Kerangka kerja 5 C meliputi:
- Kejelasan - Harapan dan peran yang jelas.
- Keterusterangan - Komunikasi yang terbuka dan jujur.
- Keingintahuan - Mendorong pertanyaan dan pembelajaran.
- Belas kasih - Kepemimpinan dan dukungan yang berempati.
- Konsistensi - Tindakan andal yang membangun kepercayaan.
2. Apa saja 4 Jenis (Tahapan) Keamanan Psikologis?
Berdasarkan model Dr:
- Keamanan Inklusi - Merasa diterima dan dihormati.
- Keamanan Peserta Didik - Aman untuk bertanya dan berkembang.
- Keamanan Kontributor - Percaya diri untuk menambah nilai.
- Keamanan Penantang - Kebebasan untuk bertanya dan berinovasi.
3. Bagaimana Cara Membuat Tempat Kerja yang Aman Secara Psikologis?
- Memimpin dengan kerentanan dan empati.
- Mendorong umpan balik dan berbagi ide.
- Mengakui upaya dan merayakan kemenangan.
- Mengatasi konflik secara konstruktif.
- Membuat kebijakan yang inklusif dan saluran komunikasi yang aman.